Monitoring dan Evaluasi KKN Tematik Kolaboratif 2025 Unigoro: Menilai Kinerja Kelompok dan Dampaknya terhadap Pemberdayaan Masyarakat


Banner Post

BOJONEGORO - Universitas Bojonegoro (Unigoro) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) secara resmi melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Tematik Kolaboratif (KKN TK) tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari, mulai tanggal 28 hingga 31 Juli 2025, dan melibatkan puluhan pejabat struktural dari berbagai unit kerja di lingkungan Unigoro.

Ketua LPPM Unigoro, Dr. Laily Agustina R., S.Si., M.Sc., menjelaskan bahwa monev dilakukan terhadap 28 kelompok mahasiswa yang tersebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Bojonegoro. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk menilai sejauh mana program kerja yang telah dirancang oleh masing-masing kelompok dapat direalisasikan di lapangan, serta memastikan kesesuaian pelaksanaan dengan tema KKN yang telah ditetapkan.

“Tim monev akan menilai berdasarkan beberapa indikator, seperti kesesuaian program kerja dengan tema KKN, kualitas pemaparan program utama dan pendukung, implementasi program di lapangan, serta tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan pengembangan geopark. Selain itu, juga dinilai pengelolaan media sosial oleh kelompok, serta luaran atau hasil nyata dari kegiatan yang telah dilaksanakan,” tuturnya Dr. Laily pada Senin (28/7/25).

Monev ini dilaksanakan pada pekan kedua masa pengabdian, dengan tujuan memberikan ruang bagi kelompok untuk melakukan evaluasi dan penyempurnaan terhadap program yang belum maksimal. “Masih ada waktu yang cukup bagi setiap kelompok untuk melakukan evaluasi internal dan perbaikan program kerja, sekaligus menuntaskan kegiatan yang telah direncanakan. Hal ini penting karena akan menjadi bagian dari penilaian individu mahasiswa oleh tim monev,” tambahnya.

Lebih lanjut, Dr. Laily menegaskan bahwa KKN TK Unigoro 2025 tidak hanya berorientasi pada pengabdian rutin, tetapi juga mendukung secara langsung program strategis Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam upaya mendapatkan pengakuan UNESCO Global Geopark (UGGp). Dalam hal ini, mahasiswa ditargetkan mampu mencapai beberapa tujuan penting selama masa pengabdian.

“Pertama, kami mendorong terbentuknya kelembagaan masyarakat seperti Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di setiap lokasi biosite, culture site, dan geosite. Pokdarwis ini nantinya akan menjadi garda terdepan dalam pengelolaan potensi geopark lokal. Kedua, mahasiswa diwajibkan memproduksi video promosi Geopark Bojonegoro,” jelasnya.

“Selain itu, dilakukan pula edukasi kepada pemerintah desa dan lembaga pendidikan di sekitar lokasi KKN, agar dapat meningkatkan kesadaran (awareness) masyarakat terhadap nilai geologi di lingkungan mereka. Keluaran lainnya meliputi publikasi di media sosial, media massa, dan jurnal ilmiah yang terindeks SINTA,” sambung dosen Program Studi Ilmu Lingkungan tersebut.

Adapun tema besar KKN TK Unigoro tahun ini adalah “Optimalisasi Potensi Desa dalam Mendukung Pengembangan Geopark untuk Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan.” Kegiatan ini secara resmi diberangkatkan oleh Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, pada 14 Juli 2025. Sebanyak 792 mahasiswa Unigoro diterjunkan untuk menjalankan pengabdian masyarakat di berbagai desa di Bojonegoro.

Tahun ini, Unigoro mengalokasikan dana sebesar Rp140 juta untuk mendukung pelaksanaan program KKN, yang disalurkan kepada 28 kelompok sebagai bentuk komitmen kampus dalam mendukung kegiatan tridharma perguruan tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat. (din/ily)