BOJONEGORO- Kompetisi cabang olahraga (cabor)
pencak silat dalam rangkaian Rektor Universitas Bojonegoro (Unigoro) Cup 2025
resmi digelar pada tanggal 14 hingga 16 Mei 2025, bertempat di Hall Suyitno,
Kampus Unigoro. Ajang ini berhasil menarik animo tinggi dari kalangan pesilat
muda, terbukti dengan partisipasi sebanyak 277 atlet dari 54 kontingen yang
tersebar di berbagai kabupaten dan kota se-Jawa Timur. Menegaskan komitmen
terhadap profesionalitas dan objektivitas, panitia penyelenggara turut menerapkan
sistem digital scoring dalam proses penilaian setiap pertandingan.
Rektor
Unigoro, Dr. Tri Astuti Handayani, SH., MM., M.Hum., menjelaskan bahwa pencak
silat telah menjadi cabang olahraga unggulan dalam penyelenggaraan Unigoro Cup
selama beberapa tahun terakhir. Tujuan utamanya adalah memberikan ruang
kompetitif bagi para pesilat muda untuk mengembangkan kemampuan teknik dan
mental bertanding, sekaligus menjadi media pencarian serta pembinaan atlet
berprestasi di tingkat regional maupun nasional. “Kami bangga karena mahasiswa
Unigoro sendiri telah banyak menorehkan prestasi membanggakan di cabang ini.
Bahkan, pada ajang ASEAN University Games tahun lalu, salah satu pesilat kami
berhasil meraih medali emas, yang tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi kampus
dan daerah,” tuturnya.
Pada gelaran
tahun ini, pertandingan dibagi ke dalam dua kategori utama, yakni tanding dan seni
gerak. Kategori tanding dibagi lagi berdasarkan kelas berat dan jenis kelamin:
untuk putra meliputi kelas A hingga F, sedangkan putri mencakup kelas A hingga
D. Sementara pada kategori seni, terdapat empat nomor yang dilombakan, yaitu
seni tunggal IPSI, seni solo kreatif, seni ganda, dan seni beregu.
Masing-masing nomor memiliki kriteria penilaian yang spesifik, dan seluruh
nilai yang diberikan juri langsung ditampilkan secara digital untuk menjamin
transparansi dan menghindari kecurigaan terhadap integritas penilaian.
Ketua
Pelaksana Rektor Unigoro Cup 2025, Erwanto, M.Si., menekankan bahwa penggunaan
teknologi digital scoring merupakan langkah nyata untuk menghadirkan kompetisi
yang akuntabel dan modern. “Seluruh pihak, baik peserta, pelatih, maupun
suporter, bisa langsung memantau nilai secara real-time melalui layar yang
tersedia di lokasi. Dengan demikian, setiap hasil pertandingan bisa
dipertanggungjawabkan secara terbuka,” jelasnya.
Selain dapat
menyaksikan langsung di venue pertandingan, masyarakat umum, khususnya
pendukung dan keluarga peserta, juga diberikan akses untuk mengikuti jalannya
pertandingan melalui siaran langsung di YouTube Channel resmi Universitas
Bojonegoro, sebagai bentuk keterbukaan sekaligus perluasan jangkauan publikasi
kegiatan positif mahasiswa. (Din/Ily)