BOJONEGORO - Universitas Bojonegoro (Unigoro), melalui Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), melanjutkan agenda pembekalan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) kolaboratif memasuki pekan ketiga pelaksanaannya, Jumat (20/6/25).
Bertempat di Hall Suyitno Unigoro, kegiatan ini menghadirkan dua pembicara yang
memiliki peran penting dalam pengembangan daerah, yakni Assoc. Prof. Dr. Sri
Budi Cantika Yuli, SE., MM., Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
sekaligus Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bojonegoro, dan Abdillah Baraas,
General Manager Geopark Ijen.
Dalam pemaparannya, Dr. Cantika menekankan
urgensi pembangunan ekonomi desa berbasis potensi lokal sebagai fondasi
penguatan Geopark dan pembangunan berkelanjutan. Beliau menyebutkan bahwa
Bojonegoro, yang dikenal dengan julukan "Norwegia van Java", memiliki
kekayaan potensi alam dan budaya yang dapat dikembangkan lebih jauh. Mahasiswa
peserta KKN diminta berperan aktif sebagai penggerak dalam upaya tersebut
dengan menerapkan strategi mulai dari identifikasi potensi desa, menentukan
potensi unggulan, hingga pengembangan produk, jasa, pemasaran, dan kolaborasi
antar pihak.
"Peran mahasiswa sangat krusial, mulai
dari pemetaan potensi desa, pendampingan UMKM, produksi materi promosi, hingga
penyelenggaraan pelatihan dan kegiatan pemasaran kreatif," ujarnya. Beliau juga menyampaikan penghargaan kepada Unigoro atas kontribusinya mendukung
langkah Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam meraih status UNESCO Global
Geopark (UGGp).
Sementara itu, Abdillah Baraas memberikan penjelasan
terkait elemen fundamental yang harus dimiliki sebuah kawasan Geopark. Empat
aspek utama yang harus dipenuhi, menurutnya, adalah Warisan Geologi, Sistem
Manajemen, Visibilitas, dan Jejaring (Networking). Beliau menegaskan bahwa
pembentukan Geopark adalah proses jangka panjang yang tidak bisa diraih dalam
waktu singkat.
"Geopark bukan hanya menyangkut lanskap
yang indah, namun juga mencerminkan sistem pengelolaan yang berkelanjutan dan
partisipasi aktif masyarakat sekitar. Sinergi antara pelestarian lingkungan dan
peningkatan ekonomi lokal menjadi kunci utama," tutur Abdillah.
Sesi pembekalan berlangsung dinamis dan
partisipatif. Materi yang disampaikan mencakup aspek penguatan ekonomi lokal,
pemberdayaan masyarakat, dan pembentukan kelembagaan geopark. Kegiatan ini
menjadi momentum penting bagi mahasiswa dalam mempersiapkan diri menghadapi
KKN, sekaligus meneguhkan kerja sama strategis antara Unigoro dan Pemerintah
Kabupaten Bojonegoro dalam upaya mewujudkan pembangunan daerah yang
berkelanjutan. (Ily)