Pembekalan KKN Unigoro Pekan Kedua Soroti Kolaborasi Pengembangan Geopark dan Pemberdayaan Desa


Banner Post

BOJONEGORO- Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Bojonegoro (Unigoro) kembali melanjutkan rangkaian pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) kolaboratif pada pekan kedua pelaksanaan, Jumat (2/5/2025), bertempat di Hall Suyitno, Kampus Unigoro. Dalam kegiatan tersebut, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bojonegoro, Achmad Gunawan F., S.STP., hadir sebagai narasumber utama dan menyampaikan materi strategis terkait arah pembangunan berbasis Geopark.

Dalam pemaparannya, Achmad Gunawan menegaskan bahwa pengembangan Geopark Bojonegoro harus berlandaskan pada tiga pilar utama, yaitu konservasi lingkungan, edukasi masyarakat, dan penguatan ekonomi lokal. Beliau menekankan bahwa keberadaan Geopark tidak hanya sebatas pelestarian alam, tetapi juga memiliki fungsi penting sebagai sarana pemberdayaan masyarakat desa melalui optimalisasi potensi lokal.

"Geopark Bojonegoro mencakup seluruh kecamatan dan memiliki kekayaan alam serta budaya yang luar biasa. Potensi ini perlu dikelola secara berkelanjutan melalui pendekatan edukatif dan partisipatif, di mana masyarakat dapat diberdayakan lewat sektor pariwisata, produk unggulan desa, serta pengelolaan lingkungan yang ramah," tuturnya

Senada dengan hal tersebut, Ketua LPPM Unigoro, Dr,Layli Agustina R., S.Si.,M.Sc., menambahkan bahwa mahasiswa KKN yang akan terjun ke desa-desa pada bulan Juli hingga Agustus mendatang, diharapkan mampu mengidentifikasi potensi sekaligus tantangan spesifik di masing-masing wilayah. Beliau menilai bahwa berbagai lokasi Geo-site, Bio-site, dan Cultural Site yang tersebar di Bojonegoro memerlukan pendekatan kreatif dan inovatif untuk dapat dikembangkan secara optimal.

Layli juga mengajak mahasiswa untuk melakukan refleksi kritis terhadap kondisi aktual Geopark di Bojonegoro, dengan membandingkannya pada Geopark nasional yang telah sukses menjadi destinasi wisata unggulan seperti Danau Toba, Ijen, dan Gunung Sewu. "Jika kita lihat Danau Toba dan Ijen, kawasan tersebut mampu menarik wisatawan karena dukungan infrastruktur dan keterlibatan masyarakatnya. Kondisi ini sangat kontras dengan Geopark Wonocolo, yang masih menghadapi banyak kendala lingkungan. Ini menjadi tantangan konkret yang harus dijawab oleh para mahasiswa saat menjalankan program KKN," ujarnya.

KKN Tematik Unigoro 2025 akan melibatkan ratusan mahasiswa yang terbagi dalam 28 kelompok, masing-masing dibekali target luaran yang terukur. Beberapa output yang ditetapkan antara lain: pendataan kemiskinan dan pemetaan kondisi sosial ekonomi, identifikasi potensi ekonomi dan sumber daya alam (SDA), penyusunan artikel ilmiah, serta publikasi kegiatan melalui media massa dan media sosial.

Melalui kegiatan pembekalan ini, LPPM Unigoro berharap para mahasiswa tidak sekadar menjalankan aktivitas pengabdian sebagai kewajiban akademik, tetapi mampu menghasilkan data yang valid dan dapat dimanfaatkan oleh pemangku kebijakan daerah. Di samping itu, mahasiswa juga diharapkan menjadi katalis dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian alam dan pengembangan potensi lokal secara terpadu dalam kerangka pengembangan Geopark Bojonegoro. (Ily)