Pembekalan KKN Pekan Keempat, Bahas Identifikasi Potensi Desa dan Peran Geopark dalam Pengentasan Kemiskinan


Banner Post

BOJONEGORO- Universitas Bojonegoro (Unigoro) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) kembali menyelenggarakan pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) kolaboratif, yang telah memasuki pekan keempat. Kegiatan yang digelar pada Jumat (23/5/25) di Hall Suyitno ini mengangkat tema sentral mengenai pemetaan potensi desa dan peran geopark sebagai instrumen pemberdayaan ekonomi dalam upaya menekan angka kemiskinan.

Hadir sebagai narasumber utama, Eko Hardiyanto, S.ST., M.T., Koordinator Tim IT BPS Provinsi Jawa Timur, menegaskan bahwa pemahaman terhadap karakteristik dan kekayaan potensi lokal merupakan fondasi penting bagi perencanaan pembangunan yang terarah dan berkelanjutan.

"Dengan mengenali potensi desa secara menyeluruh baik dari aspek ekonomi, sosial, maupun lingkungan pemerintah dan masyarakat dapat menyusun strategi pembangunan yang lebih relevan dan berdampak langsung," tuturnya.

Beliau juga menyoroti pentingnya pendekatan berbasis data (driven planning) dalam pelaksanaan program pembangunan. Menurutnya, data dari Pendataan Potensi Desa (Podes) yang dihimpun oleh BPS menjadi referensi utama dalam perumusan kebijakan berbasis wilayah.

"Data Podes memberi gambaran detail dari tingkat desa hingga kabupaten/kota. Ini menjadi dasar penyusunan Indeks Kesulitan Geografis, yang pada akhirnya berpengaruh terhadap alokasi Dana Desa," jelasnya.

Sementara itu, Asisten II Sekretariat Daerah Kabupaten Bojonegoro, Drs. Kusnandaka Tjatur P., M.Si., menyampaikan materi mengenai kontribusi Geopark Bojonegoro dalam strategi penanggulangan kemiskinan. Ia menguraikan bahwa sejak dikembangkan pada 2017, Geopark Bojonegoro tidak hanya menjadi destinasi pariwisata berbasis geologi, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi lokal melalui kemitraan lintas sektor.

“Kami mengembangkan geopark sebagai ekosistem yang menggabungkan konservasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat. Ini bukan sekadar destinasi wisata, tetapi juga instrumen untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan warga,” ucapnya.

Beliau menyebut empat strategi utama yang diterapkan kemitraan lintas sektor  itu, sosialisasi berkelanjutan, koordinasi antar dinas, serta kebijakan pelestarian yang aplikatif.

“Dengan pengelolaan yang baik, geopark dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dan mengurangi kemiskinan secara signifikan di Bojonegoro,” tambahnya.

LPPM Unigoro menekankan bahwa kegiatan pembekalan ini bertujuan untuk menanamkan peran strategis mahasiswa sebagai agen perubahan. Tak hanya menyelesaikan kewajiban akademik, para peserta KKN juga diharapkan mampu menghasilkan data serta analisis yang berguna bagi pengambilan kebijakan di tingkat daerah.

Dengan pendekatan kolaboratif, KKN Unigoro tidak hanya menjadi sarana pengabdian masyarakat, tetapi juga ruang strategis dalam memperkuat identitas Bojonegoro sebagai daerah yang unggul dalam potensi geowisata dan budaya lokal. (Ily)