BOJONEGORO - Tersembunyi di balik rindangnya Hutan Jati Pradok, Dusun Pradok, Desa Bubulan,
Kecamatan Bubulan, Kabupaten Bojonegoro, terdapat sebuah sumber mata air alami
bernilai ekologis sekaligus spiritual, yakni Sendang Pradok. Selain menjadi
penyuplai air bersih bagi warga dari berbagai desa, sendang ini juga dipercaya
sebagai situs sakral yang diwariskan secara turun-temurun dan masih dijaga
hingga kini.``
Sebagai bagian dari upaya
pelestarian warisan lokal, Kelompok 4 Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik
(KKN-TK) Universitas Bojonegoro (Unigoro) menggelar aksi kerja bakti dan
pembangunan fasilitas di area sendang pada Selasa (15/7/25). Dalam kegiatan
tersebut, mahasiswa membersihkan area sekitar sendang dari dedaunan dan sampah
organik, serta membangun tempat khusus untuk meletakkan pompa air (sanyo), agar
pemanfaatan air bersih dapat berjalan lebih tertib dan optimal.
“Kami menilai Sendang
Pradok bukan sekadar sumber air, melainkan simbol kehidupan dan identitas
budaya masyarakat. Melalui kegiatan ini, kami ingin memberikan kontribusi dalam
menjaga kelestariannya,” tuturnya Fazrull Budi Susanto, Ketua Kelompok 4 KKN TK
Unigoro.
Kegiatan dimulai sejak pagi
pukul 08.00 WIB hingga sore hari, melibatkan seluruh anggota kelompok. Turut
hadir mendampingi, Mbah Gunawan selaku juru kunci Sendang Pradok. Mahasiswa
secara gotong royong membawa dan mengolah material bangunan seperti batu bata,
pasir, semen, serta pipa paralon untuk menunjang pembangunan area infrastruktur
dasar sendang.
Sendang Pradok memiliki fungsi
ganda: ekologis dan spiritual. Airnya yang tetap mengalir meski musim kemarau
melanda, menjadi andalan masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari. Di sisi lain,
sendang ini juga menjadi lokasi utama pelaksanaan tradisi Sedekah Bumi yang
rutin diadakan setiap Jumat Pon menurut kalender Jawa, sebagai wujud rasa
syukur warga atas rezeki dan hasil panen.
“Sendang ini bukan hanya
tempat mengambil air, tapi juga tempat untuk berdoa dan berkumpul. Ia mengikat
batin kami sebagai satu kesatuan masyarakat,” ungkap Mbah Gunawan.
Puncak program kerja (proker) mahasiswa KKN di Sendang Pradok dilaksanakan pada Jumat (18/7/2025), ditandai dengan kegiatan penutupan yang turut dihadiri oleh Kepala Desa Bubulan beserta perangkat desa, perwakilan Perhutani, dan Mbah Gunawan sebagai juru kunci. Sebagai bentuk simbolis, kegiatan penutupan diakhiri dengan penyematan papan nama “Sendang Pradok” di area utama, sebagai penanda resmi sekaligus upaya memperkuat identitas lokasi tersebut.
KET : proses pemasangan papan nama sendang pradok
Fazrul menyampaikan
harapannya agar inisiatif kecil ini bisa menggerakkan kesadaran kolektif untuk
terus merawat situs-situs lokal yang sarat makna dan manfaat.
“Kami berharap, apa yang
kami lakukan hari ini dapat menjadi langkah awal yang mendorong kolaborasi
jangka panjang antara masyarakat dan generasi muda dalam menjaga lingkungan
serta tradisi. Sendang Pradok adalah warisan tak ternilai,” tambahnya.
Sendang Pradok kini tak
hanya menjadi penopang kehidupan masyarakat secara fisik, tetapi juga menjadi
cermin dari hubungan harmonis antara manusia, alam, dan budaya yang harus terus
dijaga secara lintas generasi. (ily)