Langkah Konkret Bojonegoro Hadapi Kekeringan: Monitoring Distribusi IPAH oleh TP PKK dan Unigoro


Banner Post

BOJONEGORO- Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Bojonegoro, Cantika Wahono, melakukan peninjauan terhadap proses distribusi instalasi pemanenan air hujan (IPAH) yang disalurkan oleh PT Asri Dharma Sejahtera (ADS) bekerja sama dengan Universitas Bojonegoro (Unigoro). Kegiatan tersebut berlangsung di Desa Bareng, Kecamatan Sekar, pada Senin, (25/5/25). Kunjungan ini turut dihadiri oleh Rektor Unigoro, Dr. Tri Astuti Handayani, SH., MM., M.Hum., dan Camat Sekar.

Menurut Dr. Tri Astuti, pada tahap distribusi kali ini, total sebanyak 45 unit IPAH disalurkan ke lima wilayah yang rawan mengalami kekeringan. Perinciannya meliputi 20 titik di Kecamatan Tambakrejo, tiga titik di Ngraho, tiga titik di Margomulyo, 10 titik di Gondang, dan sembilan titik di Kecamatan Sekar. “Penentuan lokasi distribusi didasarkan pada catatan historis kekeringan di wilayah tersebut. Alat IPAH disalurkan untuk keperluan rumah tangga maupun penggunaan secara komunal,” .Tuturnya.

Beliau juga menambahkan bahwa pada Februari lalu, Unigoro bersama lembaga Ademos Indonesia telah menyalurkan 25 alat serupa di Kecamatan Kedungadem, Sumberjo, dan Gondang sebagai bagian dari upaya awal program.

Program pemanenan air hujan ini merupakan inisiatif Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui kepemimpinan Bupati Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah. Program tersebut menjadi bagian dari strategi mitigasi bencana kekeringan dan termasuk dalam agenda quick win pemerintahan Wahono-Nurul pada 100 hari pertama masa kerja mereka.

Dalam kunjungannya, Cantika Wahono menyampaikan apresiasinya terhadap efektivitas alat yang telah terpasang. Ia menyebut bahwa hujan dalam beberapa waktu terakhir telah merata di seluruh kecamatan, sehingga IPAH yang telah dipasang mampu menampung dan memfilter air dengan baik. “Toren berkapasitas 1.200 liter sudah terisi air hujan yang tersaring. Ini menunjukkan alat berfungsi dengan optimal,” ungkapnya.

Cantika juga menyatakan bahwa dari sembilan titik distribusi di Sekar, nantinya akan dilanjutkan ke wilayah lainnya sebagai bagian dari perluasan program. Setiap penerima IPAH akan diberikan pelatihan mengenai cara pengoperasian, perawatan, serta pemahaman terhadap fungsi masing-masing komponen alat.

Sementara itu, Purwoko, salah satu warga penerima manfaat di Desa Bareng, mengungkapkan rasa syukur atas bantuan tersebut. “Musim kemarau selalu menjadi tantangan bagi kami dalam memperoleh air bersih. Bantuan ini sangat membantu. Semoga ke depan program ini terus berlanjut untuk mendukung kebutuhan warga,” ujarnya.

Distribusi alat IPAH di Kabupaten Bojonegoro menjadi wujud nyata kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan pihak swasta dalam menghadirkan solusi jangka panjang terhadap krisis air bersih. Upaya ini sekaligus menunjukkan pentingnya pengelolaan sumber daya air yang adaptif terhadap perubahan iklim, demi meningkatkan ketahanan masyarakat di daerah rawan kekeringan. (Din/Ily)