BOJONEGORO- Prodi Ilmu
Lingkungan Universitas Bojonegoro (Unigoro) mengadakan kuliah praktisi di
Modern Class Fakultas Sains dan Teknik Unigoro pada Selasa (14/1/25). Kuliah
ini mengangkat topik partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan
dengan menghadirkan Hermin Puri Indriasari, ST., MM., dari Bappeda Bojonegoro
sebagai narasumber.
Hermin
menjelaskan bahwa perencanaan kawasan memiliki berbagai definisi, namun inti
dari perencanaan kawasan adalah mengintegrasikan berbagai aspek, seperti
lingkungan, ekonomi, sosial, dan kebijakan, dengan tujuan untuk mencapai
pembangunan yang berkelanjutan serta meningkatkan kualitas hidup di suatu
wilayah. “Lalu mengapa partisipasi masyarakat penting? Tujuannya di antaranya untuk
mencegah konflik sosial, meningkatkan efektivitas kebijakan, menggali kebutuhan
dan aspirasi masyarakat, serta meningkatkan akuntabilitas dan transparansi,”
jelasnya.
Dia
menambahkan bahwa partisipasi masyarakat dapat dilakukan melalui berbagai cara,
seperti forum diskusi, lokakarya,
musyawarah
desa, pengumpulan data secara partisipatif, serta pemanfaatan media digital
untuk mendorong keterlibatan. Partisipasi masyarakat dalam perencanaan
pembangunan memberikan dampak positif. . “Tentu
perencanaan akan lebih sesuai dengan kebutuhan lokal. Lalu ada peningkatan
kesadaran masyarakat tentang pelestarian lingkungan. Sehingga masyarakat jadi
paham apa makna dari pembangunan berkelanjutan tanpa merusak lingkungan.
Masyarakat yang terlibat dalam perencanaan pasti akan senantiasa mendukung
keberlanjutan program,” papar Hermin.
Proses
perencanaan pembangunan mengikuti ketentuan dalam Permendagri Nomor 86 Tahun
2017, yang mencakup pendekatan partisipatif, top-down dan bottom-up,
teknokratik, serta politis. Hermin juga memberikan contoh beberapa rencana
pembangunan di Kabupaten Bojonegoro yang melibatkan partisipasi dari seluruh
pemangku kepentingan “Selain masukan dari masyarakat, kita juga butuh kajian
dari akademisi karena menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah untuk
menjabarkan tujuan dan sasaran pembangunan daerah. Kemudian LSM (lembaga
swadaya masyarakat), perusahaan, serta pemerintah juga harus terlibat,”
terangnya.
Kuliah praktisi
yang dimoderatori oleh Oktavianus Cahya Anggara, ST., M.Sc., berlangsung dengan
suasana interaktif. Mahasiswa prodi Ilmu Lingkungan Unigoro memanfaatkan
kesempatan diskusi dengan praktisi untuk mengungkapkan rasa ingin tahunya
mengenai partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan.(din/ily)