BOJONEGORO- Universitas Bojonegoro (Unigoro) mencetak sejarah baru. Unigoro menjadi kampus satu-satunya di Kabupaten Bojonegoro yang menggelar wisuda di semester ganjil, pada Rabu (16/4/25). Wisuda Sarjana S1 XXXVIII Unigoro Semester Ganjil 2024/2025 diselenggarakan di Hall Suyitno Unigoro. Sebanyak 147 wisudawan dari delapan program studi (prodi) resmi menyandang gelar sebagai sarjana. Mereka adalah mahasiswa yang berhasil menyelesaikan studinya dalam waktu tujuh semester atau 3,5 tahun.
Salah satu mahasiswa yang mencuri
perhatian dalam momen bersejarah ini adalah Ria Agustina, lulusan terbaik dari
Program Studi Hukum. Perempuan asal Desa Kalitidu, Kecamatan Kalitidu,
Kabupaten Bojonegoro itu berhasil menyelesaikan studinya dengan IPK 3,88, serta
sederet capaian membanggakan lainnya.
Terlahir sebagai anak ketiga dari
empat bersaudara, Ria tumbuh dalam keluarga sederhana. Ayah dan ibunya berprofesi
sebagai pedagang, namun nilai-nilai perjuangan, kasih sayang, dan motivasi
tidak pernah berhenti dia terima. Figur
ayah yang tegas dan bijak hadir dalam diri lelaki yang tak pernah lelah
menasihati anak-anaknya dan menghargai setiap pencapaian, sekecil apa pun.
Sedangkan ibunya, adalah pelabuhan tempat Ria bersandar tempat bercerita,
mengadu, dan mendapat doa tanpa henti.
Pada awal semester enam, Ria
mengikuti seleksi jalur publikasi tugas akhir. Proposal penelitiannya terpilih
mewakili mahasiswa Fakultas Hukum untuk diproses lebih lanjut menuju jurnal
ilmiah. Di tengah kesibukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan perkuliahan, dia berhasil
menyelesaikan penelitian dan akhirnya terbit di jurnal terakreditasi SINTA 2
Universitas Diponegoro, tepat sehari sebelum ulang tahunnya yang ke-21.
"Saya tidak pernah
membayangkan penelitian saya bisa terpublikasi di jurnal Sinta 2, apalagi saat
masih semester enam. Di sela-sela KKN saya terus lembur mengerjakan revisi. Alhamdulillah
semua terbayar ketika jurnal itu terbit di hari yang sangat spesial,” tuturnya.
Tak berhenti di situ, saat
mahasiswa lain fokus pada tugas akhir, Ria justru sudah mulai merintis karier.
Di awal semester 7, dia memberanikan diri mendaftar pekerjaan di Bank Jatim.
Tanpa disangka, dia dinyatakan diterima sebelum hari kelulusan tiba.
“Saya sangat bersyukur bisa
diterima kerja sebelum wisuda. Semoga ke depan saya bisa terus berkarya, tetap
rendah hati, tidak mudah puas, dan selalu menebar manfaat tanpa meredupkan
cahaya orang lain,” pungkasnya.
Perjalanan perempuan yang rendah
hati ini menjadi bukti bahwa siapa pun bisa meraih hal-hal besar
jika mau berjuang, menghargai proses, dan tak pernah menyerah. Karena
sejatinya, setiap langkah kecil yang konsisten akan menuntun kita pada mimpi
yang tampak mustahil sekalipun. (Ily)