Akselerasi Menuju Akreditasi, Unigoro Tata Ulang Peran Strategis Perpustakaan


Banner Post

BOJONEGORO- Dalam upaya meningkatkan mutu layanan dan eksistensinya sebagai pusat informasi akademik, Perpustakaan Universitas Bojonegoro (Unigoro) terus melakukan berbagai langkah strategis menjelang proses akreditasi oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) yang direncanakan akan berlangsung pada bulan Juni mendatang. Salah satu langkah penting tersebut diwujudkan melalui kegiatan koordinasi lintas sektoral yang digelar pada Kamis, (15/5/25) bertempat di ruang adu ide Gedung Rektorat Unigoro.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh pimpinan universitas, pengelola perpustakaan, serta perwakilan dari unit-unit terkait. Dalam sambutannya, Rektor Dr. Tri Astuti Handayani, SH., MM., M.Hum., menekankan pentingnya komitmen bersama dari seluruh elemen sivitas akademika dalam menyukseskan proses akreditasi ini. Menurutnya, akreditasi perpustakaan bukan hanya menjadi ukuran kinerja unit perpustakaan semata, melainkan juga akan memberikan dampak signifikan terhadap penilaian akreditasi institusi universitas secara keseluruhan.

“Perpustakaan saat ini tidak lagi hanya berperan sebagai tempat membaca atau sekadar penyedia referensi pembelajaran. Fungsinya telah bergeser menjadi mitra strategis dalam proses pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,” ucapnya.

Dalam rangka memperkuat kapasitas kelembagaan dan meningkatkan wawasan pustakawan, Perpustakaan Unigoro sebelumnya telah melaksanakan kegiatan benchlearning sekaligus menjalin kerja sama kelembagaan dengan dua perguruan tinggi di Surabaya, yaitu Perpustakaan Universitas Dinamika dan Perpustakaan Universitas Hayam Wuruk. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam pertukaran pengetahuan, khususnya terkait strategi pengelolaan perpustakaan berbasis digital, penguatan manajemen koleksi, serta pengembangan layanan akademik.

Pustakawan Unigoro, Novi Nur Aryanti, S.IP., menyampaikan bahwa dukungan penuh dari Yayasan Suyitno Bojonegoro sebagai badan penyelenggara menjadi faktor penting dalam mendorong penguatan lembaga perpustakaan, dia juga menyoroti meningkatnya pemanfaatan digital library (digilib) oleh mahasiswa dan dosen sebagai media pendukung kegiatan pembelajaran.“Melalui kegiatan benchlearning tersebut, kami memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai pentingnya peran perpustakaan sebagai pusat pengembangan literasi akademik dan digital. Ini akan menjadi modal berharga dalam menghadapi proses akreditasi dari Perpusnas,” ungkapnya.

Selanjutnya, Perpustakaan Unigoro telah aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan peningkatan kapasitas bagi sivitas akademika, yang mencerminkan pergeseran peran perpustakaan dari fungsi tradisional ke arah fungsi edukatif dan inovatif. Beberapa kegiatan unggulan yang telah dilaksanakan antara lain pelatihan penggunaan perangkat lunak Mendeley untuk pengelolaan referensi ilmiah, pelatihan VOSviewer untuk analisis bibliometrik, kelas khusus repository bagi dosen dan mahasiswa, serta seminar dan program “Pojok Statistik” yang merupakan hasil kolaborasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bojonegoro.

Dengan langkah-langkah tersebut, Universitas Bojonegoro berharap perpustakaannya mampu meraih akreditasi nasional dengan predikat unggul, sekaligus menjadi rujukan dalam pengembangan perpustakaan perguruan tinggi di tingkat regional. (Din/Ily)